Jangan engkau mengeluh jika suatu hari mengalami kesulitan, kerana sesungguhnya engkau pun pernah mengalami kemudahan dalam waktu yang cukup lama.
Aku pernah menangis terlalu lama, itu hanya melelahkn. Aku buat pilihan kerana pilihan hanya ada di tangan kita bukan di tangan sesiapa.'Bersikaplah Optimis Sekalipun Berada Di Dalam Amukan Badai;
Aku terbaca dalam satu hadith yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bin Khaththtab Radhiayallahu 'anhu digambarkan tentang tiga orang yang bernaung dalam sebuah gua, di mana mereka terperangkap di dalam gua itu kerana sebiji batu besar yang tergelincir dari puncak gunung lalu menutupi pintu gua. Di saat itu mereka bertawassul kepada Allah agar mendapat keselamatan. Masing-masing dari meereka menyebut amal solehnya. Lalu orang yang kedua berkata dan berdoa dengan penuh keinsafan dan penyesalan.
"Ya Allah, dahulu aku mempunyai seorang sepupu perempuan, anak bapa saudaraku, yang sangat aku cintai sebagai kecintaan seorang pria kepada seorang wanita. Aku ingin mengaulinya, tetapi ia menolak ajakanku. Suatu hari tibalah musim kemarau dan ia mengalami kelaparan. Ia datang kepadaku meminta pertolongan dan ku tawarkan kepadanya wang sebanyak 120 dinar dengan syarat dia membiarkan diriku menikmati tubuhnya. Tiada jalan lain baginya, kecuali memenuhi permintaanku, hingga ketika aku berjaya menguasainya, -dalam riwayat lain di sebutkn-saat aku telah berada di antara kedua kakinya, ia berkata. "Bertaqwalah kepada Allah dan jangan merosakkan kehormatanku melainkan dengan kebenaran (pernikahan)."
Gadis itu seorang yang bertaqwa dan tidak ingin menyerahkan kehormatan dirinya. Tetapi ketika kemiskinan memaksanya, dia pun terpaksa menuruti permintaan sang lelaki yang dia rasa saudara terdekat yang boleh jadi pelindung padanya saat getir. Tapi syaitan itu cerdik. Namun gadis itu juga tahu bahawa ada pelindung yang lebih berkuasa lantas ia berani mengingatkan lelaki itu akan Allah dan agar takut padaNya. Si lelaki itu tersentak hatinya oleh bisikan imannya. Jika ia menginginkan gadis itu, dia boleh saja menikahinya dengan cara yang sah, tidak dengan berzina. Seketika itu juga tubuhnya gementar dan terus bertaubat kepada Allah. Dengan pengakuannya ini menyebabkan bergesernya batu yang menutupi pintu gua, sehingga terlihatlah sedikit celah pintu yang dapat di masuki cahaya mentari.
Terima kasih Allah kerana aku di beri kekuatan untuk menyiapkan tulisan ini, biar pun banyak kekuarangannya dalam ketidak berdayaanku maka Engkau tampungkanlah aku Tuhan..
Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...