Mari berMuhasabah Diri
قُلْ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى للَّهِ رَبِّ الْعَـلَمِينَ - لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah, "Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagiNya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku. Dan adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri"
[QS 6:162-163]
Antara pengaruh buruk serta bahaya dosa, ia akan memadamkan cahaya ilmu yang dikurniakan Allah dalam hati. Imam Malik pernah mengagumi kecerdasan Imam Syafie yang masih muda, memiliki ketajaman otak dan kesempurnaan pemahaman.
Imam Malik berkata: “Aku melihat Allah meletak cahaya dalam hatimu, kerana itu jangan kamu padamkan dengan kegelapan maksiat.”
Sementara itu, Imam Syafie pernah menceritakan pengalaman peribadinya dalam bait syair; Saya mengadu pada guru Waqi’ mengenai mutu hafalanku yang buruk, maka ia mengarahkan supaya aku meninggalkan maksiat. Ia berkata, “Ketahuilah ilmu adalah kemuliaan dan kemuliaan Allah tidak diberikan kepada ahli maksiat.”
Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...
Peganglah kata kata ini, "kau sebenarnya tidak akan tersasar seandainya keimananmu kau jadikan sebagai tunjang dalam kehidupan".
ReplyDeleteWanita, biar tawadukmu lebih menggungung daripada kejelitaanmu, biar keayuan mu terpancar dek kerana lemah gemalainya perilaku, biar kebijaksanaan mu terpampang oleh tingginya ilmu mu. Jangan sesaat pun kau lupa setianya masyitah pada Tuhannya, agungnya kasih khadijah kepada agamanya dan perjuangan srikandi srikandi agama terdahulu. Jadikan agama mu sebagai tunjang yang memperkasakan akidah mu, biar kesabaranmu manjadi benteng perjuanganmu dan lebarkan iman mu dengan sejuta lapis sifat mahmuda. Jadilah kita wanita paling bahagia.