Dalam kepedihan yang menyayat hati seorang hamba bertanya pada Tuhannya.
Tuhan, mengapa dalam hidup ini berbagai cubaan senantiasa datang melanda.
Apakah mereka yang sekali menderita selamanya akan tetap hidup dalam derita.
Ataukah semua ini bagian dari ujian yang harus dijalani oleh seorang pencinta?
Kemanapun kaki melangkah, kesulitan demi kesulitan senantiasa mendatangiku.
Apakah ini pertanda begitu salah dan berdosanya perbuatan di masa laluku.
Apakah ini ujian untuk mencuba kuatnya kesabaran dan keimananku.
Ataukah ini merupakan hukuman atas semua pembangkanganku.
Apakah ini pertanda begitu salah dan berdosanya perbuatan di masa laluku.
Apakah ini ujian untuk mencuba kuatnya kesabaran dan keimananku.
Ataukah ini merupakan hukuman atas semua pembangkanganku.
II
Hari ini airmataku tertumpah dengan hati yang gundah di depan KAABAH
Hari ini airmataku tertumpah dengan hati yang gundah di depan KAABAH
Kemana semua kepedihan ini akan kubawa serta.
Jiwaku terluka dan segala jalanku penuh cuba.
Ilahi pada-Mu jua tanganku ini tengadah.
Jiwaku terluka dan segala jalanku penuh cuba.
Ilahi pada-Mu jua tanganku ini tengadah.
Betapa berat semuanya kuhadapi.
Betapa kerdilnya keakuan diri.
Tak sanggup daku berlari.
Kecuali pada-Mu Ilahi.
Betapa kerdilnya keakuan diri.
Tak sanggup daku berlari.
Kecuali pada-Mu Ilahi.
III
Tubuh lemahku gemetar.
Menahan tangis bagai lahar.
Dada gemuruh menahan sabar.
Berharap pertolongan-Mu ya Bashar.
Tubuh lemahku gemetar.
Menahan tangis bagai lahar.
Dada gemuruh menahan sabar.
Berharap pertolongan-Mu ya Bashar.
Kalaulah kepedihan ini bagian dari coba.
Akan hamba terima dengan berlapang dada.
Berharap kelak kebaikan dan kemuliaan dipinta.
Dan semuanya kelak akan berakhir dengan bahagia.
Akan hamba terima dengan berlapang dada.
Berharap kelak kebaikan dan kemuliaan dipinta.
Dan semuanya kelak akan berakhir dengan bahagia.
IV
Tapi bila semua adalah hukuman atas kesalahan dan dosaku.
Ampuni hamba atas semua dosa karena lalai dan ketaktahuanku.
Karena kesombongan dan kata-kata berlebih yang lahir dari mulutku.
Dan karena terlepasnya kalimat masa depan yang diluar kekuasaanku.
Tapi bila semua adalah hukuman atas kesalahan dan dosaku.
Ampuni hamba atas semua dosa karena lalai dan ketaktahuanku.
Karena kesombongan dan kata-kata berlebih yang lahir dari mulutku.
Dan karena terlepasnya kalimat masa depan yang diluar kekuasaanku.
Sungguh mata ini telah melihat apa-apa yang menjadi pantangan-Mu.
Kedua kakiku ini telah dibawa melangkah untuk melanggar larangan-Mu.
Mulut telah memakan sesuatu yang Engkau haramkan dalam kitab-Mu.
Dan hati ini pun telah dikotori oleh nafsu yang Engkau murkai disisi-Mu.
Kedua kakiku ini telah dibawa melangkah untuk melanggar larangan-Mu.
Mulut telah memakan sesuatu yang Engkau haramkan dalam kitab-Mu.
Dan hati ini pun telah dikotori oleh nafsu yang Engkau murkai disisi-Mu.
V
Ampunilah mata ini, telinga ini lidah ini yang telah hamba salahgunakan.
Betapa banyak nikmat yang Engkau beri kini telah hamba lalaikan.
Kalaulah karena semua itu beratnya cobaan ini Engkau berikan.
Maafkan hamba atas semua perbuatan dosa dan kesalahan.
Ampunilah mata ini, telinga ini lidah ini yang telah hamba salahgunakan.
Betapa banyak nikmat yang Engkau beri kini telah hamba lalaikan.
Kalaulah karena semua itu beratnya cobaan ini Engkau berikan.
Maafkan hamba atas semua perbuatan dosa dan kesalahan.
Pada-Mu pemilik segala yang ada dilangit dan dibumi.
Bimbinglah hamba dengan kitab-Mu wahai Ilahi.
Jadikan hamba salik-Mu yang menginsyafi.
Agar kelak selamat hidupku setelah mati
Bimbinglah hamba dengan kitab-Mu wahai Ilahi.
Jadikan hamba salik-Mu yang menginsyafi.
Agar kelak selamat hidupku setelah mati
Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...
Duhai putri ada semai nada menggugah jiwa
ReplyDeleteNada itu adalah firman-Nya yang tiada bertepi dan tiada meragukan hati
Kini dawai hati mulai bersemi lewat senandung indah penggugah jiwa
Harapan terhujam dalam desir desah diri
Agar kidung ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari jiwa
Bila saja kerinduan hati pada Ilahi dan Rasul-Nya
Termpaut dalam butir-butir sukma
maka itu adalah azam yang tiada tara yang terpeduh dalam sutera jiwa
Batin ini menjerit memohon ampunan Ilahi
Atas titik-titik noda dan busa-busa cinta dunia
Yang hanyut dalam derai derita jiwa
Ingin hati ini menghapus noda hitam dalam qalbu
Mengubahnya menjadi qalbu yang bening dan penuh cinta Semoga rindu kita pada Ilahi
semakin dalam dan tak terkalahkan dari rasa rindu terhadap makhluk-Mu...moga kamu d buka pintu2 keampunan serta keinsafan i miss u