~**~CintaBerbuahSyurga~**~
Lembar demi lembar kehidupan ini harus kutulis.
Warna-warni tinta yg telah kugoreskan...
Semakin membuat kehidupan ini bak pelangi
Terkadang keceriaan membuat hari menjadi bgitu indah...
Terkadang kegelisahan membuat hati begitu gundah...
Bertapak ingatanku, begitu kuat mencengkam hatiku..terhadap abng M.e. Aku tidak pernah meluahkan tentang ini dalam setiap notaku, Tapi malam ini aku mahu lontarkan segalanya dengan jelas..Tapi aku tidak tahu kenapa..Mungkin sudah sampai waktunya, kerna pagi pagi esok mama dah suruh datang rumah..
Aku ingat lagi pertama kali pada hari ke 7 aku mulai sedar dari koma. Selepas sebulan pembedahan..Abng ku memberi tahuku bahawa abang M.e ada dan mau bertemuku..Dengan payah dan jerih aku cuba buka mata dan tersenyum..Tapi abng M.e kata aku tidak perlu buka mata..Loh...???? macamne aku mau melihat? tanyaku, 'Lihat dengan hati saja' katanya..
eee..dalam keadaan macam ni pun dia nk mnyakat lagi..
'Tak perlu senyum'
'habis? mcm ne?sebab hati nak senyum?'
'Bibir kamu memang dah sentiasa senyum, walau pun penuh dengan tiub.'
Emm, tul jugak..dah tak boleh cakap mulut tersumbat dgn oksigen ni..Aduiiihai siksanya macam ni, Namun aku dapat melihat dengan jelas wajah abang M.e agak pucat sebab operation tu..Mau saja waktu itu aku peluk erat dia, tapi dia bukan muhramku...Setelah itu aku tak mampu bertahan untuk jaga, aku pengsan semula..Jauh berlari di alam koma ku yang belum berakhir..Antara jaga dan lena..( x tau nk ckp pe ).
Memandang hamparan ingatan yang manis.
Dengan baju putih tergerai
Berpijak hamparan awan seputih kapas
Menapaki tangga demi tangga yang tertutup kabut
Nun jauh disana kulihat banyak tangan melambai...
Sepasang pari2 kecil terbang menghampiri
Menuntun jalanku yang semakin lemah
Namun kudengar sayup isak tangis...
memanggilku kembali..
dan gema doa yang tiada henti..
satu bisik itu sangat dekat di telingaku...
Dengan satu asa yang selalu terucap
“Semangatlah putri...aku perlukanmu”
memanggilku kembali..
dan gema doa yang tiada henti..
satu bisik itu sangat dekat di telingaku...
Dengan satu asa yang selalu terucap
“Semangatlah putri...aku perlukanmu”
dan aku-pun terbangun...
Kupandangi satu sinar yg redup...
sepasang mata yang penuh cinta
Penuh kedamaian...
Kupandangi satu sinar yg redup...
sepasang mata yang penuh cinta
Penuh kedamaian...
Tuhan...Izinkan aku ...
Mengabdi kepadanya dan kepada-MU
Karena cinta itu begitu besar
Cinta yang selalu berkumandang
menuju jalan-MU
Mengabdi kepadanya dan kepada-MU
Karena cinta itu begitu besar
Cinta yang selalu berkumandang
menuju jalan-MU
Wajah abng M.e ada di celah wajah abngku
rupanya mereka setia menungguku.
Dan kini..aku mahu terus memanjat doa yang idak hujungnya, bagaikan untaian tasbih yang tiada penghujungnya.
Ya Allah… Pernahkah Kau ingat satu tanyaku… Ketika aku menengadah dibawah sinarmu. Terduduk di antara rerumputan tamanku. Kala itu aku menyapamu di munajatku
Ya Allah…. Satu tanya itu belum jua kau jawab… Hingga saat ini aku kembali terduduk. Dengan air mata yg menitis deras….. sederas rintik gerimis.
Ya Allah… Pernahkah Engkau bayangkan… Betapa sakit ini semakin menderaku.. Tapi aku punya cinta, Inilah yang membuatku hidup. Inilah yang membuatku bisa bertahan
Pernah aku memohon dihadapan Mu. Berikan aku hidup Tuhan…sekali iniiii saja. Untuk mencintai-nya…untuk memberikan pengabdian terakhirku padanya.
Ya Allah.....tolong jawab tanyaku “Kenapa harus aku?”
Apakah pernah aku tidak berdoa untuk insan ini,
Berat penantian ini,
Pedih Persoalan ini...
Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...