MALAM YANG SAKIT..dan Derita..
Malam
menakutkan. Malam lebih pekat hitamnya. Bintang dan bulan saja takut untuk
sekedar menyapa. Malam menjadi suram.Sepi sekali.
Malam ini ketika
semuanya sudah terlelap, Aku coba keluar rumah dan duduk di laman teras. Aku cuba tanya kepada Malam, kenapa Malam
menjadi begini, kenapa Malam tidak seceria dulu, kenapa malam mulai sering
murung, kenapa Malam berubah sendu?..
Sambil menitis
air mata embunnya, sambil aku menikmati titisan airnya, Malam bercerita dan aku
mendengarkan. Kata Malam, Malam sedang sakit hati. Wah aku semakin bingung,
padahal kelmarin beberapa minggu yang lalu aku lihat malam sudah mulai sering
bercermin, berdandan, pakai bedak wangi, pakai tank-top hitam motif
bintang-bintang, waktu itu Malam kemayu sekali. Tapi malam tiba-tiba sakit
hati? Katanya lagi, Malam juga kecewa. Malam ditinggal pergi. Padahal malam fikir,
purnama arjuna itu adalah cahaya hidupnya.
Sudahlah
Malam, jangan terlalu murung seperti itu, kasihan mereka yang ingin menikmati
malam jadi takut. Boleh saja kau fikir dia itu cahaya mu, tetapi cara mu itu
juga salah. Kau terlalu over protective kepadanya. Seharusnya kau biarkan saja
dia dengan caranya, kau biarkan saja dia menghirup udara bebas, jangan kau
simpan terus di sangkar kaca. Diakan juga punya hati, perlu ngeteh ( :p ),
jalan-jalan naik motor, menghisap rokok, bercanda dengan teman-temannya, sampai
makan nasi goreng di warung favoritnya juga. Kalau difikir-fikir Malam memang
egois...Amik kau...
Memang bagus
apa disimpan di dalam sangkar kaca, aku tau malam bagaimana kau ingin terus
menyimpannya, bagaimana kau ingin semua usahamu dari awal kau mendapatkannya
sampai mempertahankannya tidak sia-sia ditengah jalan. Tetapi cinta tidak boleh
dipaksakan. Lebih baik mulai malam ini, kau kembali seperti yang dulu lagi, ini
aku pinjamkan bedak ceria tuk mu, mau warna apa? Atau mau bando polkadot aku?
Mau parfume? Mau apa saja boleh, terserah, asal malam boleh menjadi malam yang
aku kenal dulu, kerana aku juga sunyi di sini..
Percayalah Malam, aku akan selalu menghiburmu,
memahamimu karena aku juga wanita. Karena aku juga pernah mengurung seseorang di
dalam hati aku, bahkan aku kunci rapat disanubari lalu kuncinya sengaja aku
hilangkan, dia tidak pergi, raganya masih bersama aku, tetapi jiwa dan
perasaannya sudah mati. Asal kau tau saja malam, memiliki raga seseorang yang
perasaannya entah kemana, mungkin mati, lebih menyakitkan daripada kehilangan
seseorang yang sama-sama bererti tetapi masih mempunyai hati yang suatu saat
dapat diharapkan untuk kembali, mungkin cahaya mu hanya sedang bersembunyi,
Malam, bukan pergi. Aku masih di sini sendiri wahai malamku yang luka...
Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...