About Me

My photo
Aku 'Wanita Melanau Terakhir??? -Di lahirkan di sebuah desa di persisiran pantai.Rumahku di tepi laut. -Anak nelayan.anak petani ,aku bangga.. -Sklh rendah kat kampung Judan -Menengah Di Miri,SMKDP MIRI..haiii orng Miri!! -Lepas tu UIA -Then Mesir.. -Kerja;mcm2 kerja aku buat(yg halal,tmasuk gov). -Then i ni degil,now iam Business Women...hu..hu.. Hari2 kita adalah satu yg menyakitkn jika kita anggap ianya sulit dan penuh fikiran negatif.. **Ia akn menjadi indahdan bererti bila kita sentiasa berfikiran positif serta menganggap kehidupan ini adalah anugrah yang tidak boleh di jual beli dgn apa pun.. Allah berfirman... "Apa jua rahmat yang dibukakan oleh Allah kepada manusia maka tidak ada sesuatu pun yg dapat menahannya:dan apa jua yang di tahan oleh Allah maka tidak ada sesuatu pun yang dapat melepaskannya sesudah itu". ( Surah Fatir;2 )

my bird


click to create your own

Friday, January 6, 2012

*AnTaRa MaaF, Aku Dan CinTa*




Aku beranjak dari baringanku, duduk tegak siku-siku, dan menginjakkan kakiku di ubin putih berkilau. Aku melemparkan kakiku, berayun langkah demi langkah, menuju langit-langit. Kretak, kretuk, krak, desir tangga berkayu menahan beban seberat 43kilo.



Aku genggam campuran besi amalgam, dinginnya menyerang aliran darahku. Handle itu berputar empat puluh lima derajat, dan segitiga pengunci itu pun lepas dari kekangan menuju sangkar. Aku hamparkan tubuhku, melintang, telungkup menghadap seonggokan kapuk padat. ( kapuk tu ertinya kekabu..)



Sekejap, tulang rusuk berkontraksi, terangkat, jutaan volume gas itu memasuki ruang-ruang kejang tubuhku, dan terbuang lagi percuma, napasku terhela. Aku sudah bulat memutuskan, meski aku tersiksa dan tertusuk ribuan tombak bermata sipit, tajam beruncing dan bermata kristal, menancap tepat pada pusat lingkaran keputusanku.



( laptopku ). Mesin itu telah siap dijamah gemulai lentik jari-jemari. Permukaan lembut itu bertemu tuts-tuts bernada alphabet. Darahku mengalir, bertumpuk dan terkonsentrasi di ujung kuku. Aku mulai menumpahkan air-air putusan itu, tumpah sejadi-jadinya, melimpah, meluap, membanjiri telaga putih susu LCD bergas darah, dan tubuhku mulai mengeluarkan bulir-bulir yang tertahan di ujung pupilku.



Ribuan kiub air mulai menyusuri tiap alur alir sungai putih. Deras, bergelombang, menghanyutkan seluruh asa yang selama ini aku pendam, aku tahan, aku penjarakan dalam sel berlapis cinta. Jutaan ton molekul air itu semakin tak beraturan, berbuih dan berpusaran. Ikatan hidrogen dan oksigen itu menyiratkan riak, membenam hatiku. Dan bulir-bulir itu pun tak kuasa tertahan, mereka meluncur menuju hilir pipi, berkombinasi dengan air mengubah banjir membentuk bendang. Aku terjun dan berenang dalamnya sambil bercakap-cakap dengan hatiku.













Maafkan aku untuk ketidak-sempurnaan yang aku pancarkan selama ini,
untuk kekakuan yang aku siratkan selama ini,
untuk kebodohan yang tak pernah reda,
untuk segala khilaf yang tak berawal dan berujung
Terima kasih sudah menerimaku dalam hidupmu
Terima kasih sudah mencintaiku



Ada iringan munajat yang berlagu terdengar sayup. Aku semakin tak kuasa. Aku tak sanggup menahannya. Aku menderita. Aku menangis dalam desir hilir angin. Menangis, sejadi-jadinya. Hanya ucapan maaf dan terima kasih, itu yang aku mampu. Itu saja. Aku luka tertusuk penaku sendiri. Aku mati.


'Erk eleh, macam ne boleh mati tertusuk tu wakk? kan awak sedang menaip tu, mane datangnyer PENA?'


Adeshh aku pun benggang sendirian, terasa hilang khayalku..:p



Maafkan aku... maafkan aku.. aku betul betul mintak maaf ni... 


Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...