About Me

My photo
Aku 'Wanita Melanau Terakhir??? -Di lahirkan di sebuah desa di persisiran pantai.Rumahku di tepi laut. -Anak nelayan.anak petani ,aku bangga.. -Sklh rendah kat kampung Judan -Menengah Di Miri,SMKDP MIRI..haiii orng Miri!! -Lepas tu UIA -Then Mesir.. -Kerja;mcm2 kerja aku buat(yg halal,tmasuk gov). -Then i ni degil,now iam Business Women...hu..hu.. Hari2 kita adalah satu yg menyakitkn jika kita anggap ianya sulit dan penuh fikiran negatif.. **Ia akn menjadi indahdan bererti bila kita sentiasa berfikiran positif serta menganggap kehidupan ini adalah anugrah yang tidak boleh di jual beli dgn apa pun.. Allah berfirman... "Apa jua rahmat yang dibukakan oleh Allah kepada manusia maka tidak ada sesuatu pun yg dapat menahannya:dan apa jua yang di tahan oleh Allah maka tidak ada sesuatu pun yang dapat melepaskannya sesudah itu". ( Surah Fatir;2 )

my bird


click to create your own

Monday, August 22, 2011

~Disini~




Dalam kepedihan  yang menyayat hati seorang hamba bertanya pada Tuhannya.
Tuhan, mengapa dalam hidup ini  berbagai cubaan senantiasa  datang melanda.
Apakah mereka yang sekali menderita selamanya akan tetap hidup dalam derita.
Ataukah semua ini bagian dari ujian  yang harus dijalani oleh  seorang pencinta?
Kemanapun kaki melangkah, kesulitan demi  kesulitan senantiasa mendatangiku.
Apakah ini pertanda begitu salah dan berdosanya perbuatan di masa laluku.
Apakah ini ujian  untuk mencuba  kuatnya kesabaran  dan keimananku.
Ataukah ini merupakan  hukuman atas semua  pembangkanganku.

II
Hari ini airmataku tertumpah dengan hati yang gundah di depan KAABAH
Kemana semua  kepedihan ini akan  kubawa serta.
Jiwaku terluka dan segala jalanku penuh cuba.
Ilahi pada-Mu jua tanganku  ini tengadah.
Betapa berat semuanya kuhadapi.
Betapa kerdilnya keakuan diri.
Tak sanggup daku berlari.
Kecuali pada-Mu Ilahi.

III
Tubuh lemahku gemetar.
Menahan tangis bagai lahar.
Dada gemuruh menahan sabar.
Berharap pertolongan-Mu ya Bashar.
Kalaulah kepedihan  ini  bagian dari coba.
Akan hamba terima dengan berlapang dada.
Berharap kelak kebaikan dan  kemuliaan dipinta.
Dan semuanya kelak akan berakhir dengan bahagia.

IV
Tapi bila semua adalah hukuman atas kesalahan dan dosaku.
Ampuni hamba atas semua dosa karena lalai dan ketaktahuanku.
Karena kesombongan dan kata-kata berlebih yang lahir dari mulutku.
Dan karena  terlepasnya  kalimat masa depan yang diluar kekuasaanku.
Sungguh mata  ini telah melihat apa-apa  yang menjadi  pantangan-Mu.
Kedua kakiku ini telah dibawa melangkah untuk melanggar larangan-Mu.
Mulut  telah memakan sesuatu yang Engkau  haramkan dalam kitab-Mu.
Dan hati ini pun  telah dikotori oleh nafsu yang Engkau murkai disisi-Mu.

V
Ampunilah mata ini, telinga ini lidah ini yang telah hamba salahgunakan.
Betapa  banyak nikmat  yang  Engkau beri kini  telah hamba lalaikan.
Kalaulah karena  semua itu beratnya  cobaan ini Engkau berikan.
Maafkan hamba atas semua perbuatan dosa dan kesalahan.
Pada-Mu pemilik segala yang ada dilangit dan dibumi.
Bimbinglah  hamba dengan  kitab-Mu  wahai Ilahi.
Jadikan  hamba  salik-Mu yang  menginsyafi.
Agar kelak  selamat hidupku  setelah mati





Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...

Thursday, August 11, 2011

*~Rasa SyukurKu~*



Bismillah..

Aku jadi blurr malam ni. dah dua kali tragedi nii..rasa mau mati je rasa..terjerut jantungku..apalah nk jadi dgn manusia berhati syaitan ni..Hasad dengki mnjadi2.. Ade ke blog kita jadi mangsa rakus nafsu dier..Bulan Ramadhan ni semua hantu jin dan syaitan di rantai..ni ha yg kepala hitam ni tinggal bekeliaran dgn nafsu yang meliar..huuuuhhhh..


Apa pun..aq saaaaayng blog qu..


 Tak akan ada gantinya...ia sebahagiaan dri diriku..Wasiat ku...












 Aku bersyukur ada insan berhati mulia yg seorlah mengembalikan nyawaku semula..Terima kasih untuk INSAN ini..jasanya tetap ku kenang dan doakan untuknya tulus..:-) TQ WAKKKK!!..tau sendiri erk..



Udara yang kita hirup,
Air hujan yang turun dari langit,
Cahaya matahari yang bersinar di pagi hari,
Bumi tempat kita berpijak,
Semuanya adalah Kasih Sayang-NYA kepada kita manusia…



Teruskan ” Innarahmatii wasi’at kulla sayi’ “.. Sesungguhnya kasih sayang-Ku meliputi segala sesuatu..

Bumi ini, Allah jadikan tempat kita untuk berdiri, dengan langit sebagai atapnya, dan gunung sebagai pancang-pancangnya agar manusia bisa hidup dengan nyaman…
Air hujan ia turunkan dari langit dan ia tumbuhkan tanaman dan buah-buahan sebagai rezeki untuk manusia
Udara yang setiap hari kita hirup tanpa kekurangan adalah salah satu belas kasih Nya pada kita manusia..
Dalam sebuah hadist, ABu Hurairah r.a berkata, “Aku mendengar Rasululah SAW bersabda, “Allah telah menjadikan kasih sayang-NYA terbagi dalam seratus bagian. Dia menahan sembilan puluh sembilan bagian di sisi-NYA dan menurunkan satu bagian ke bumi. Dan dari sau bagian itulah para makhluk saling kasih mengasihi, sehingga induk binatang mengangkat cakarnya dari anaknya karena takut melukainya” (HR Muslim)
Subhanallah..


















Apapun aq bersyukur atas rahmatNya..Setiap apa yang aq miliki adalah kasih sayangNya yang wajib aq syukuri..Bnayak mana pun ujian tapi tidak boleh mengatasi kasih sayangNya buat ku..


” Innarahmatii wasi’at kulla sayi’ “.. Sesungguhnya kasih sayang-Ku meliputi segala sesuatu..


lantas aku perlu belajar untuk redho...



KasihNYA ia berikan kepada seluruh mahkluknya, manusia , baik ia muslim atau kafir, baik ia seorang yang takwa atau munafik, baik ia seorang yang taat ataupun pembangkang terhadapa hukum-hukumNYa..
KasihNYA ia berikan kepada seluruh mahkluknya, tumbuhan, hewan, jin, bahkan batu sekalipun..
KasihNya bahkan tanpa kita sadari menghampiri kita setiap detik dalam hidup kita..
Dalam kitab Mafaatihul Ghaib, Syaikh Ar RAzi menceritakan kisah yang pernah disaksikan oleh Dzun Nun Al Mishri rahimahullah . Dzun Nun bercerita , “Suatu hari aku merasa tidak selesa di dalam rumah. Aku segera keluar. Aku ikuti langkahku yang tidak pasti. Sampai kemudian aku tiba di tepi sungai Niel. Disana aku tiba-tiba melihat seekor kalajengking yang cukup besar merangkak perlahan menuju sungai neil. Aiku ikuti arah jalannya. Dan ternyata di tepi sungai suah ada seekor katak yang seakan sedang menunggunya. Kalajekngking itu langsung melompat ke atas punggung katak tersebut. Katak segera berangkat, berenang menggendong si kalajengking ke tepi sungai Neil yang lain. Aku segera mengikutinya dengan menaiki sebuah  perahu kecil. Di sana aku menyaksikan suatu kejadian yag sungguh mengagumkan. Aku meilhat seorang anak muda yang sedang tidur di bawah rindangnya sebuah pohon. Disampingnya ada seekor ular yang hendak menyerangnya. Namun kemudian kalajengking itu melompat ke arah ular tersebut. Lalu terjadilah pertarungan yang seru antara kedua mahluk itu, sempai keduanya sama-sama mati. Dan si anak muda tetap tidur nyenyak. “Maha suci Allah yang telah mengutus seekor kalajengking dan seekor katak untuk menyelamatkan seorang hamba-Nya yang sedang tertidur nyenyak itu”


 Ya terkadang tanpa kita sadari semua detik yang telah kita lalui dalam hidup kita adalah kasih sayangNYA,

saat berkendaran motor terkadang setelah sampai di tujuan kita lupa sepanjang perjalanan kasih sayangNYA tak pernah henti meliputi kita,  boleh saja di tengah jalan kita terperosok kedalam lubang yang boleh membuat kita terbenam, boleh saja kita terlanggar oleh pengemudi yang cuai, atau boleh saja karena melamun kita melanggar orang lain, tapi Allah memberikan kita keselamatan…
atau  bahkan saat kita di uji olehNYA, itupun salah satu bentuk Kasih sayangNya..
Bukankah ujian itu adalah untuk membezakan mana yang bersungguh-sunggu taat padaNYA? bukankah ujian itu akan mebuat kita semakin dewasa alam menyingkapi persoalan hidup? bukankah ujian itu akan membuat kita semakin kuat kedepannya?
“Sungguh bila Allah menguji…betapa Ia dalam waktu yang lama telah memberi kenyamanan. Bila Ia mengambil…betapa Ia dalam waktu yang lama telah memberi” (Urwah bin zubair)
Dan bahkan saat kita yang penuh dengan salah dan durhaka padaNYA lalu kita memohon ampunan, maka dengan kasih Nya lah taubat kita diterima…
Padahal sudah sekian lama kita mendustai nikmatNYA, sudah sekian kali kita menjauh dariNYA..
Semua karena kasih sayangNYA..
————————————-



Saat ini, apapun keadaan kita, senang maupun susah, bahagia maupun sedih,
percayalah.. kasih sayangNYA akan selalu meliputi kita…
jangan pernah berputus asa dari RahmatNYA..
Allah Ar Rahman Allah Ar Rahim..



membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...

Thursday, August 4, 2011

~PulangKan BaHaGia~**1





Aku tidak tahu harus dimulakan dimana, dia bagai lenyap begitu saja bagai sang embun di simbah mentari dri mataku namun di hatiku ada kedinginan yg perit,merobek dn mnghiris jantungku, hatiku bagai terkoyak2.Setelah aku dpt sms terakhir darinya, aku rebah terperusuk di sisi ranjang kebangunanku.Aku di kejutkan bagai masuk kedalam pintu mimpi yang ngeri dan nyeri..Aku mnjerit tanpa suara.

Sms yang ringkas dan pendek.”Aku di panggil oleh keluarga cara personal bahawa aku harus mengahwini wanita pelihan ibuku atas perjanjian keluargaku dan keluarga perempuan tersebut. Harap u maklum.”Berderu2 sms ku pdnya dgn panjang lebar setelah aku tersedar dri jeda dn kedu yg panjang..aku mahu penjelasan dri dirinya sendiri..tapi tidak ada jawapan,Aku call beberapa kali dan tidak di jawap...Ya..Allah apa maksud ini semua setelah kami lalui detik indah bersama. Teganya dia, aku masih tidak percaya begitu hati budinya.tidak adakah ruang dn peluang lagi untuk hubungan kami  di selamatkan??Kenapa? mengapa? Apa salahku?..Baru seminggu lalu kami bersama, berjumpa, bercerita dan mengukir kenangan dan harapan..Bagai tidak ada apa peristiwa yang akan memisahkan kami berdua. Dunia rasa terlalu indah.


Astaghfirullah, aku terasa bagaikan ada aliran elektrik merenjat diri. Sekujur tubuh kaku mula mula tetapi kemudian aku mengeletar, takut, kesal, bimbang, marah dan sedih bersatu meredak. Berjurus-jurus aku bermenung menilai dan bermuhasabah diri. Berhari2 aku berendam air mata dan berduka. Tubuhku mula bagi isyarat dengan bahasanya sendiri, aku mula rasa demam, semangat mula rebah, selera makanku lansung hilang, insan di sekelilingku mula bimbang, sang doktor yang begitu setia dengan tugasnya mula resah dan potpetpotpet...Tekanan darah merahku mula menurun deras..Dalam kehilangan diri aku mula mnghitung kekurangan diri.’ Wahai diri kenapa menjebakkan diri dalam gaung, sedangkan kamu bukan wanita biasa, kamu yg kerdil dan sakit..kamu sedar tak kamu sakit??berpusar2 pertanyaan itu menerpa benakku..’kamu akan mati, kamu tak akan boleh membahagiakan dia? Apatah lagi untuk melahirkan zuriat2 untuknya dalam keadaan kamu yang lemah..pasrah saja wahai diri, pasrah..jangan bertengkar lagi dengan nasib kamu..pasrah’..

Dan selepas diri tenang, aku cuba tulis lagi msg dengan penuh segala rendah diri, memohon ampun pada Allah, memohon ampun bagi diri dan dia kerana membiarkan perasaan kami dihasut syaitan. Aku nyatakan padanya dengan nada tegas tapi lembut bahawa aku tidak pernah berniat untuk melukakan hatinya. Aku tidak akan mungkin mengkhianati cintaku padanya dengan menghalang dia menerima kehendak dan pilihan keluarga lebih lagi IBUnya..Tidak akan aku biarkan dia menduakan kasih sayangnya pada IBUnya dengan membela cintanya bersamaku. Tidak ada paksaan dalam perhubungan jika tanpa restu orang tua. Tapi hati kecilku sangat menolak bahawa ini kehendak keluarga atau ibunya..Kenapa sebelum kehadiran aku dalam hidupnya semua ini sunyi???kenapa? Kenapa selama ini dia merayu aku tahap gaban giler kata remaja sekarang..Sehingga aku yang berhati batu ini cair jadi air batuu.( emm, bodoh ke aku?? )..:P. Ohh..Tuhan tolong aku..jangan biarkan aku hanyut dengan perasaan sia2 dan bodoh ini. Aku mula meneka kenapa dia tiba2 berubah mau mnjauhkan diri dariku, sebab dia mendapat msg di fb yang dia war2kan pdku atau itu rekaannya saja. Atau ini memang benar2 fitnah yang sebelum ini pun kawan2ku pernah dapat dan aku pernah dengar dari sesorng tentang aku. FITNAH bermula bila aku menolak cinta dan kehendak seseorang yang m
ahu aku jadi miliknya..Tak mungkin kerana dia sudah berkeluarga..





Aku sangka habis di situ, tapi ternyata dia lelaki yang tidak pernah puas ( yang sebelumnya, bukan dia ). Dan kemuncaknya dia mendapat khabar dan msg dari orang tertentu yang mungkin itu salah satu meragukan dia terhadapku. Dia kata ada orang mencabar dia tentang apa saja tentang aku..Tentang apa saja milikku, keretaku, rumahku, syarikatku,,semua tentang kebendaan ku. Aku jadi keliru, apakah dia mau diriku selama 
ini hanya kerana hartaku??

’tak kan abng percaya semua itu?’ kataku..

Dia hanya menjawap dia keliru..ah..bodoh..

FITNAH sudah mula membakar perhubungan kami, lebih2 lagi hati dan perasaanku mula prasangka terhadapnya, hatiku mula hancur dan kecewa jika itu dia yang reka. Aku cuba tampung puing2 hati yang berkecai semula..tapi yang retak tetap retak..fitnah telah menyuburkan pohon ragu di hatinya ( ye ke?) Fitnah menyuburkan kesumat dan rasa kesal yang tidak bertepi di hatiku tidak kira fitnah itu dari pihak ke 3 atau dari dirinya sendiri..
Sedangkn aku tahu ada yang ketawa meraikan hunungan kami menuju ke musnahan. Hebat dan berat aku rasa. Aku di hantui segala ikrar dan janji2nya, dia menerima ku seadanya, dia sudah melihat penderitaanku dengan menyusahkan dia bila kami bersama, dia hanya berkata, ‘apa pun sayang, sayang adalah satu2nya yang abang ada,abang sentiasa berdoa untuk sayang..bla bla bla’..( weikkk ).

Tetapi bukan itu sangat yang mahu aku tuliskan. Aku mahu ini di kongsikan tentang api FITNAH, yang telah menyenggau hubunganku dan dia serta dengan family dan sahabat sahabatku yang lain. Api fitnah juga pernah meragut kebahagiaan Ummul Mukminin Aisyah Abu Bakar r.a. Aku tidak pernah lupa sirah itu. Aku mengulangi dan menghadam semula sirah itu sepanjang hari aku dalam pencarian..
Dalam kes aku mungkin tidak separah kes Aisyah r.a bersama banginda. Tapi ini harus di ambil ikhtibar. Aisyah r.a tertinggal unta dalam perjalanan pulang bersama-sama Rasullullah SAW yang memimpin kaum muslimin memerangi Bani al-Mustaliq. Dia turun sebentar dari sekudup untanya untuk qada hajat. Dia ditinggalkan untanya yang diseret balik ke Madinah tanpa tuan. Sedar dirinya di tinggalkan, Aisyah terpaksa menunggu sendirian berharap agar Rasulullah berpatah balik. Sehinggalah dia bertemu seorang sahabat, Safwan al-Mu’attal as-Sulami yang memang lewat di belakang. Menghormati isteri Rasulullah, Safwan turun dari untanya lalu mempersilakan Ummul Mukminin itu naik.

Safwan menghantar Aisyah pulang ke rumah. Rasulullah tidak mengesyaki apa-apa lalu Aisyah menganggap perkara itu kecil yang tidak perlu di kenang-kenang lagi.Tetapi si munafik batu api, Abdullah bin Ubai bin Salul menyebar fitnah bahawa Aisyah berlaku curang  dengan Safwan.

Bagaikan batu menhentam kepala Aisyah. Apatah lagi kerana Rasulullah dilihat bagaikan termakan hasutan apabila bersikap diam dengannya.Rasulullah sebenarnya bukan marah si isteri tetapi berfikir menhalusi kejadian yang berlaku. Buah fikiran sahabat-sahabat dipinta: pelbagai jawapan di terima.
Kata Usamah bin Zaid. “ Ini fitnah. Semua kata orang mengenainya hanya dusta belaka.”

Manakala kata Ali Abu Abu Talib r.a pula, “Perempuan lain banyak, Rasulullah. Dan tuan boleh mendapat gantinya jika tuan mahu. Tapi kalau tuan mahu kebenaran, tanyalah jariahnya, tentu dia tahu.”
Barirah ditanyam tetapi pembantu Aisyah itu hanya mencerita yang baik-baik sahaja mengenai tuannya.
Rasulullah berbincang dengan Aisyah,meminta isterinya bertaubat jika benar dia buat salah. Hati Aisyah bagai di tikam, tetapi dia yakin menjawap, “Demi Allah, aku tak akan bertaubat. Untuk apa aku bertaubat sedangkan aku tidak berbuat apa-apa..”

Aku bermunajat lama di sepertiga malam seperti rutinku sejak aku di khabarkan dengan sakitku..Ada hikmah aku sakit dan di sakit rupanya Allah mahu aku meletak cinta total hanya padaNya. Aku cuba mencari kekuatan merima hakikat kehilangan untuk kesekian kalinya. Sedar amat, aku bukan Aisyah Abu Bakar. Aku amat jauh daripada wibawanya. Aku bersalah kerana terpedaya dengan hasutan syaitan. Aku lupa seketika kenapa mama dan abah hantar aku mengaji jauh sampai Al-Azhar, sudah bergelar hajah dan ustazah pun astaqfirullah lemahnya imanku. Nasib tidak terlanjur, hanya lintasan hati semata-mata tanpa diiringi dengan perbuatan dan perbuatan yang aku telah terlanjur pun sekedar tidak mampu untuk menolak kerana lemahnya iman ku. Dan aku sekedar berniat tetapi belum melaksanakan apa yang diniatkan itu, dosa itu masih ditangguhkan atas kasih sayang Allah.

Aku memang berdosa kerana membuka pintu fitnah. Aku memang bersalah kerana membiarkan sekelumit rasa suka dan sepicing cinta bermukim di hati terhadap lelaki itu. Aku amat-amat kesal tetapi aku hanya manusia biasa yang selalu kalah dengan godaan nafsu. Dan tidak akan ku ulangi lagi selagi aku belum di ijab kabulkan.

Andai aku yang bersalah, aku sanggup menerima hukuman, kerana terlalu banyak kenangan manis bersamanya serta janji yang kami materikan.. Tetapi seandainya aku di aniaya, di peralatkan dan hanya tempat persinggahan ketika sukar, aku mohon pd Allah sedarkanlah dia. Aku tidak meminta banyak, aku mahu di pulangkan semula kebahagiaan yang pernah aku kecapi bersamanya walaupun seketika dengan dia 
berada di hadapanku walaupun untuk mengucapkan selamat tinggal..







Sahur Ramadhan pertama hanya dengan seteguk air, kerana aku masih dalam rudung kesdihan, air mataku sentiasa mengalir, segala yang aku jamah tiada rasa hanya pahit, jiwaku relai tanpa warna..Segalanya bagiku lesu..Aku mengharap Ramadhan kali ini aku sudah punyai seseorang, tapi Tuhan menguji lagi akan cinta seorng hamba. Bulan mulia sudah mengucap salam.Dinihari aku masih sendirian meratap memohon keampunan dan ihsan-Nya. Aku  tidak perlu apa-apa lagi, cukup jika Allah lindungi cela dan aibku daripada orang yang berniat serong dan mahu menjahanamkan aku.

Aku terlena di atas sejadah tetapi sayup-sayup terdengar alunan surah An-Nur, ayat 22 dan 23, “Sesungguhnya orang yang menyebarkan fitnah dusta itu adalah golongan kamu juga. Jangan kamu sangka perbuatan itu memburukkan kamu, malah membaikkan kamu. Setiap orang akan mendapat hukuman dari dosa yang di lakukannya. Dan orang yang mengambil peranan yang besar akan memperolehi seksa yang besar pula. Sesungguhnya orang-orang yang melemparkan tuduhan jahat terhadap perempuan-perempuan yang bersih, yang baik hati, yang beriman, akan dikutuk di dunia dan di akhirat dan mereka akan beroleh seksa yang besar.

Aku terlelap lagi di atas sajadah, aku bermimpi akan kehadiran seorang wanita tua berwajah jernih, dia bertanya. “ Kenapa menangis anak? Jangan bersedih atas ujian dan khabar yang kamu terima itu adalah dusta semata-mata.”..aku terpana tanpa kata apa2,dia menoleh ke satu sudut, mataku melirik bergandengan matanya..Lagilah aku terkejut, badanku mengigil berpeluh serta jiwa robekku makin carek.. ‘Abang!!’ jerit hatiku tanpa suara. Ya itu dia. Dia tipu aku untuk satu alasan??kenapa tidak berterus terang saja jika hati sudah ada insan lain??Sesungguhnya sujudku tidak sia-sia..,maka aku boleh merasakan sungai duka mengering, menyedut air mata kecewa dek cinta manusia pendusta..

Aku terjaga menjelang azan subuh. Sekeliling terasa-rasa sunyi, hanya dipenuhi dengungan ayat suci dari masjid Putrajaya. Sukma terasa disimbahi nikmat yang tidak boleh di ceritakan dengan kata-kata. Sejenak rasa diri terapung-apung dalamn satu lingkaran putih yang nyaman dan selesa dengan alunan kalimah Allah yang mengasyikkan..
Aku sudah temu jawapan atas persoalan duka di hatiku sebagai wanita yang lemah. Aku menerimanya sejujur dan seadanya..Tapi aku di dustai.

Aku tidak perlu mengucap terima kasih pada sesiapapun. Seperti Aisyah Abu Bakar menjawap pada ibunya, Ummu Ruman menyuruhnya mengucap terima kasih  kepada Rasulullah apabila baginda datang membawa wahyu Surah an-Nur ayat 22-23 yang membesihkan marwahnya; “Aku tidak akan berterima kasih kepada sesiapa pun. Aku hanya akan bersyukur kepada Allah, Tuhanku yang telah membersihkan aku daripada manusia yang jahat itu.”

Air mataku mengalir kali ini bukan di gelumangi rasa kecewa cinta BODOH itu, aku juga bukan Aisyah Abu Bakar. Tetapi aku begitu dilimpahi rahmat-Nya..Tq GOD..



Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...

Wednesday, August 3, 2011

*~Bukan Milik Kita~*


Anakmu bukan milikmu.
Mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri.
Lewat engkau mereka lahir, namun tidakdari engkau
Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.





Berikan mereka kasih-sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk fikiranmu,
Sebab pada mereka ada alam fikiran tersendiri.
Patut kauberikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya,

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan.
Yang tiada dapat kaukunjungi, sekalipun dalam impian.

Kau boleh berusaha menyerupai mereka,
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu.

Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
Pun tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah, anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian,
Dia merentangmu dengan kekuasaan-nya,
Hingga anak panah itu meluncur, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan sukacita dalam rentangan tangan Sang pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat,
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap









Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...

~Wong Fei Hong~( sejarah )


**Perkongsian ilmu..( dri sebuah artikal..)





Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus.

Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri.

Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.

Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Alah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amin.

Inilah bukti jika semua manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah/suci
Yaitu ia telah mengakui bahwa Tuhan itu cuma 1
Maka saat ada ajaran Tuhan 3 tapi satu
Ini jelas bertentangan dengan hati nurani
Dengan itulah orang yang baru memeluk Islam
Maka ia bukan berpindah agama, tapi kembali pada fitrah Islam
Menyembah hanya pada 1 Allah saja..... TITIK !!!

Semoga ini menjadi renungan bagi "saudara"2 sekitar kita yang murtad hanya karena sekeping perak & seonggok cinta fana...

Sementara justru orang berada, intelektual, publik figur & para pemimpin dan justru para pemimpin + pemuka agama lain baik di barat maupun di timur malah masuk Islam dengan Ikhlas & sadar jika cuma Islam satu-satunya agama yang benar.

Lihat saudara2 kita yang miskin, mereka didatangi missionaries kristen & menawarkan sekeping harta agar saudara kita murtad, mari kita tengok & perhatikan saudara sekitar kita.

2,5% harta zakat kita berikan pada fakir miskin secara langsung. Ini akan lebih meresap dihati karena setiap ibadah adalah untuk menyucikan jiwa. Zakat ialah syariat, tapi hakikatnya ia menyucikan jiwa dengan menghilangkan kikir, tamak, rakus, menumbuhkan rasa sayang sesama, ikhlas, menolong dan lainnya.

Ma'rifatnya ialah bersyukur pada Allah yang telah memberi begitu banyaknya nikmat yang tak terhingga dan lainnya.

Qs.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.



Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...

Monday, August 1, 2011

~Kenser Teman Dansaku~

 ~ Sebuah catatan di Ramadhan kasih..

Kehidupan ini satu PERTARUHAN.... Kebahagiaan satu ANUGERAH.... Kasih Sayang satu KEISTIMEWAAN.... Cinta satu KEINDAHAN....


.



 ( Diary seorang AKU ). Aku tuliskan bagai sebuah wasiat kerana aku tahu tiada jemari yang akan mencatit perjalanan hidupku sebagai pesakit ngeri melainkan Munkar dan Nangkir yang amat setia dan patuh..






Aku bukan seorang pemain dansa yang baik. Bahkan untuk dikatakan boleh berdansa pun sebenarnya aku termasuk kategori tidak bpleh berdansa ( kwang3 ). Tapi aku suka melihat orang berdansa. Kekadang jam 2pagi kamar ku disimbahi muzik, setelah itu aku mula memesrai air wudhuk, aku bercerita dengan Tuhanku tentang kebutuhanku akan Dia. Aku rebahkan dahi ku kejap di atas sejadah..Terasa tenang dan damai..Irama dansaku kian sayup terkadang aku terlelap di pangkuNya..

~( sebahagian terapi bagi pesakit kenser )~

Apa hubungannya dansa dengan kanser?

Aku memiliki banyak sahabat pengidap kanser. Kami sering berkumpul, discuss, bernyanyi, serta berjogging ( bila badan sihat ) ataupun berdansa bersama.

Aku selalu terpesona dengan gerakan teman-teman saat mereka berdansa, karena aku tahu sebahagian dari mereka ada yang kehilangan penglihatannya yang sebelah karena kanser otak, hanya memiliki satu payudara, ada juga yang paru-parunya sudah dipotong sebelah, dsb. dsb. Tapi mereka tetap mahu berdansa dengan indah.... Teman-teman begitu hebat di mata saya. Walau serelung duka menghambat jiwa jiwa kami..

Apa yang sering kami discusskan, menjadikan aku mencuba mengaitkan banyak hal tentang kanser yang aku lewati dalam perjalanan hidupku dengan pelajaran tentang dansa. ( irama dan tarian ).

Lihat siapa pasangan anda,
dengarkan alunan musik dengan seksama,
ayunkan langkah kaki hati-hati agar tidak cedera.
Anda akan berdansa dengan indah.......
seindah bangau terbang di angkasa

Itu yang melekat dalam ingatanku tentang dansa.


Hidup dengan kanser.... boleh aku lewati bersama keluarga, dan permata hatiku ( my amazing partners ), sahabat-sahabat sejati yang sangat peduli dengan ku, sahabat seperjuangan ku yang hidup dengan “Lupus” ( kanser ) dan juga penyakit mematikan lainnya, serta teman-teman senasib semua yang bergabung di support group CISC, juga caregiver aku yang tidak dapat ku sebutkan satu per satu dengan kehidupan yang tetap indah. ( biar pun parah ).


Kami selalu belajar mengenali pasangan dansa kami yang bernama “kanser” dengan sikap hidup yang positif.

Tak terasa waktu telah berlalu. Hampir 2 tahun yang lalu aku mastektomi dan aku masih hidup hingga saat ini. Aku masih menyaksikan matahari terbit. Aku masih mampu menghirup udara segar di pagi hari. Terima kasih Tuhan.... Ketika saat itu doktor dengan perhitungan medic memberikan aku tempoh 3 minggu sampai 3 bulan, Engkau memiliki suratan takdir yang berbeda untuk saya wahai Tuhan..





Menjalani hidup sebagai pengidap kanser laksana berdansa. Aku belajar memahami secara detail pengetahuan tentang kanser yang melintas dengan sangat sopan (tetapi biadab ha-ha-ha.....) di sel-sel yang berkembang di tubuh aku. Aku persiapkan segala hal yang mungkin terjadi sebelum memasuki panggung untuk pementasan sebuah kehidupan yang indah, bahkan aku mulai menyiapkan untuk kehidupan yang jauh lebih indah setelahnya....Aku bersiap untuk bertemu sang kekasih agungku, dalam juzuk percintaan yang getir..

Aku harus menyiapkan diri sebagai pemain yang baik dan profesional agar apa yang aku jalani tetap indah. Aku harus peka dengan bisikan sekecil apapun yang terdengar oleh tubuhku, baik itu bisikan hati ataupun bisikan informasi dari luar diri ku dengan sebaik-baiknya. Aku mengasumsikan ini sebagai muzik yang mengiringi pementasan dansa ku saat berpasangan dengan kanser. Aku harus tahu apakah alunan muzik itu cepat, lambat, atau sangat cepat atau mungkin sangat lambat karena ini akan sangat berpengaruh terhadap ayunan langkah kaki ku di atas pentas.

Bagaimana jika muzik yang berputar seringkali berubah iramanya?

Ini sering aku alami. Tiba-tiba aku tak berdaya, mual, memulas, demam, dan sebagainya.... ha-ha-ha... tentunya sebagai pemain dansa yang berpasangan dengan “kanser” aku tahu bagaimana mengatasinya. Setidaknya aku telah mengingat dan menempel number-number penting yang dapat aku hubungi saat-saat emergency. Aku menyimpannya mulai dari dompet, handbeg, diary, hp, kamar mandi, ha-ha-ha lengkap tau, dimana saja,,.


Saat muzik yang mengalun iramanya “mual”, aku menyeduh teh chamomile/peppermint atau makan buah prune kering untuk menguranginya. Saat kegelisahan menyusup di relung hati ku, sajadah sudah terpasang dan siap untuk dipakai bersujud. Tak hanya itu, kursi meditasi pun setia berada di sudut rumah yang paling aku sukai. Begitu pun saat persendian dan tulang di tubuh terasa ngilu dan nyeri, aku akan berbaring dan melakukan relaksasi semaksima yang mungkin dapat aku lakukan.

Tak pernah aku lewatkan, menyertakan Dia yang menghidupkan dan mematikan saku dalam setiap langkah yang aku ambil, karena aku tidak mau cedera (lagi).....

Apapun itu Tuhan.... Aku bersyukur boleh berdansa dengan kanser dan tampil dalam panggung kehidupan ini. Life is beautiful....


Teruskan membaca jika kamu rasa apa yang ditulis memberi manfaat...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...